Hampir 2 tahun kita diwajibkan pakai masker karena pandemi COVID-19. Sekarang, beberapa negara udah mencabut aturan wajib menggunakan masker.
Tapi banyak orang yang memilih buat tetap pakai masker. Tentu ada banyak alasan kenapa orang pengen tetap pakai masker. Entah itu udah jadi sebuah kebiasaan, melindungi dari debu dan polusi, atau bahkan buat style.
Dilansir dari BBC.com, generasi muda di Korea Selatan masih tetap menggunakan masker bukan untuk melindungi diri dari COVID-19, tetapi untuk menjaga penampilan mereka.
Beberapa waktu lalu, muncul istilah maskfishing. Maskfishing adalah ketika seseorang terlihat lebih menarik waktu pakai masker daripada enggak.
Istilah maskfishing diambil dari kata catfishing ketika seseorang menciptakan pesona fiksi atau palsu yang di media sosial yang lebih menarik daripada aslinya.
Gue yakin pasti Lo pernah se-enggaknya sekali melihat konten video di TikTok saat si kreator nanyakan apakah dia maskfishing atau enggak.
Selain itu, penelitian yang diterbitkan pada 24 Januari 2023 oleh Seung Eun Cha, Xyle Ku, dan Incheol Choi menemukan bahwa orang yang memiliki persepsi daya tarik diri yang lebih tinggi kurang bersedia menggunakan masker, dibandingkan sama rendah.
Studi pertama yang dilakukan Seung Eun Cha, Xyle Ku, dan Incheol Choi kepada 244 peserta dari Amazon Mechanical Turk (Mturk) menghasilkan bukti awal yang mendukung hubungan antara daya tarik yang dirasakan seseorang terhadap persepsi daya tarik orang lain terhadap mereka.
Hasilnya, orang dengan persepsi daya tarik diri yang tinggi gak meyakini kalau memakai masker meningkatkan daya tarik mereka, jadi mereka mengurangi niat untuk menggunakna masker saat wawancara kerja.
Dalam studi kedua yang melibatkan 344 pengguna Mturk, hasilnya mendukung studi pertama mereka, yaitu menggunakan masker secara signifikan memediasi hubungan antara daya tarik yang dirasakan saat menggunakan masker dengan niat mengenakan masker, yang dipercaya bisa mengendalikan kepercayaan seseorang.
Tapi, studi pertama dan kedua hanya berfokus saat orang interview kerja, dimana semua orang pasti ingin menampilkan sisi terbaik mereka.
Maka dari itu, dilakukan studi ketiga, saat 442 peserta diberikan skenario membawa jalan anjing, dimana tidak motivasi untuk memberikan kesan pertama yang baik daripada interview kerja.
Hasilnya, peserta yang punya motivasi lebih rendah untuk memberikan kesan pertama yang baik cenderung tidak memikirkan kalau menggunakan masker bisa meningkatkan daya tarik penampilan mereka.
Jadi, mereka yang mau interview kerja lebih milih buat pakai masker karena menurut mereka dengan menggunakan masker bisa meningkatkan daya tarik penampilan mereka dan membuat mereka terlihat lebih bisa dipercaya dan diandalkan.
Buktinya, saat diminta untuk membawa jalan anjing, peserta tidak terlalu memperhitungkan hal itu karena mereka gak perlu membuat kesan pertama yang baik.
Istilah “Magikkun”
Selain itu, di Korea Selatan yang punya beauty standar tinggi, ada istilah “magikkun,” yang merupakan gabungan dari kata mask dan “sagikkun,” yang berarti penipu.
Kata ini digunakan untuk mengungkapkan kalau penampilan seseorang saat menggunakan masker adalah menipu karena aslinya, saat gak pakai masker tampak berbeda. Kurang lebih kayak maskfishing.
Menurut laporan dari BBC.com, sebuah video Youtube membicarakan tentang anak SMA di sana yang bahkan enggan buat copot masker, dan lebih memilih gak makan siang, atau hanya membuka masker keatas sedikit untuk makan.
Sebuah survei yang dilakukan terhadap 435 remaja Korea Selatan juga menunjukan kalau banyak yang menggunakan masker gak cuma untuk mencegah virus, tetapi untuk menutupi wajah.
Hasil survei ini menunjukkan kalau semakin sering seseorang menggunakan masker untuk menutupi wajah, maka semakin rendah harga diri mereka dalam kehidupan sosial sebenarnya.