Food For Thoughts

Apa Defense Mechanisms Lo Waktu Anxious?

Apa yang akan Lo lakukan saat lagi dilanda pikiran dan perasaan anxious? Biasanya secara gak sadar Lo akan melindungi diri dengan yang namanya defense mechanisms.

Defense mechanisms biasanya gak berbahaya, karena bisa membantu orang menyalurkan hal negatif secara lebih produktif. Tapi akan jadi masalah kalau digunakan terlalu sering atau dalam jangka waktu yang terlalu lama.

Dilansir dari psychologytoday.com, konsep ini bersumber dari karya Sigmund Freud dan putrinya Anna. Meskipun banyak ide Freud telah dibantah dari waktu ke waktu, gagasan tentang defense mechanisms tetap bertahan.

Ada 10 Defense Mechanisms yang utama, yaitu:

1. Projection

Projection adalah ketika seseorang mengatribusikan perasaan atau hal buruk yang ada di dalam dirinya ke orang lain.

Contohnya, seorang pelaku bully yang sering nge-bully orang, bisa jadi sebenarnya dia merasa insecure dengan dirinya sendiri. 

Bisa juga A gak suka sama B. Tapi karena menurut A rasa benci itu gak baik, dia bakal menganggap kalau B yang gak suka sama dia. Padahal kenyatannya B baik-baik aja sama A.

2. Denial

Denial adalah ketika seseorang menolak untuk mengenali atau mengakui fakta nyata yang bisa nge-lead ke anxiety.

Gampangnya, denial itu menyangkal apa yang gak bisa lo terima atau apa yang gak sesuai sama harapan Lo. Padahal itu nyata-nyata udah di depan mata.

Contohnya, Lo lagi sakit. Udah jelas-jelas semua gejala ada di Lo. Tapi Lo milih buat tutup mata dan beranggapan Lo sehat.

3. Regression

Regression adalah defense mechanisms dimana seseorang balik ke tahap perkembangan sebelumnya.AIni cenderung terjadi saat seseorang dimasa stres. Biasanya orang bakal bertingkah lebih “bocah” dari biasanya.

4. Repression

Represi adalah saat seseorang mendorong pikiran yang gak bisa diterimanya keluar dari alam sadar.

Ketika Lo trauma terhadap sesuatu, Lo memilih untuk mengunci memori tersebut. Contohnya, saat kecelakaan. Tapi, bukan berarti memori menyakitkan itu langsung hilang.

5. Rationalization

Rasionalisasi adalah ketika seseorang menjustifikasi hal atau perasaan yang gak bisa diterima dengan penjelasan dan alasan yang tampak logis. 

Contohnya, A putus sama B. A merasa kalau alasan mereka putus adalah B gak memenuhi standar A. Atau B merasa kalau putus sama A adalah jalan sebuah blessing, jadi dia bisa travelling lagi.

Pokoknya dari pada menerima kenyataan kalau salah satunya orang udah ga sayang, mereka bakal cari alasan yang bisa membuat perasaan jadi lebih baik daripada merasa ditolak.

6. Displacement

Ini adalah ketika seseorang menyalurkan energi negatifnya ke orang lain yang dianggap lebih lemah.

Contohnya, saat seorang karyawan dimarahi, dia pulang ke rumah dan melampiaskan emosinya ke istrinya, instead of langsung protes ke bos. 

Padahal istrinya gak salah apa-apa. Tapi daripada nambah urusan kalo marah ke bos, lebih baik marah-marah sendiri ke istri.

7. Reaction Formation 

Ini adalah defense mechanisms saat seseorang bereaksi terbalik dari apa yang sebenarnya dirasakannya. 

Contoh, pas lagi berantem sama pasangan, Lo mengusir mereka dan suruh mereka pulang. Padahal, dalam hati Lo mau mereka untuk stay dan nemenin Lo.

8. Sublimation

Yang satu ini mirip dengan displacement, tapi kalau sublimation, menyalurkan energi ke sesuatu yang positif dan produktif.

Contohnya, ketika kesal dengan sesuatu, Lo lampiasinnya di gym, atau Lo kerja lebih keras. Jadi Lo melampiaskan emosi ke sesuatu yang bikin lebih produktif.

9. Intellectualization

Ini adalah ketika seseorang menghadapi emosi yang gak nyaman dan lebih pilih untuk fokus pada sisi intelektualnya atau logis daripada meratapi kesedihannya. 

Contoh, seorang suami yang kehilangan istrinya. Daripada mengakui kesedihannya, suami itu justru menyibukan diri dengan menyiapkan pemakaman.

10. Compartmentalization

Compartmentalization adalah dimana seseorang secara mental membagi hidup mereka dalam beberapa kategori agar gak saling bersinggungan.

Contohnya, seseorang yang gak pernah membicarakan hal personal pada kolega kerja. 

Related posts
Food For Thoughts

Kenapa sih Orang Suka Gossip?

Food For Thoughts

Negativity Bias, Ketika Lo Cuma Fokus Sama Hal Negatif

Food For Thoughts

Anak Kedua Lebih Sering Jadi Pembuat Masalah

Food For Thoughts

Orang yang Terobsesi Sama Seleb Kurang Cerdas ?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *