Pernah gak lo ketemu sama orang yang selalu ngerasa dirinya tuh korban, selalu ngerasa paling menderita, atau jangan-jangan lo yang begitu? Ternyata namanya victim mentality atau mentalitas korban.
Seseorang yang punya mentalitas korban bakal selalu ngerasa hal-hal buruk terus datang ke mereka, apapun yang terjadi. Nah, akarnya kenapa disebut mentalitas korban adalah orang itu gak merasa bersalah akan keadaan atau situasi mereka.
Orang dengan mentalitas korban juga percaya kalau hal buruk terjadi gak peduli apa yang mereka lakukan, hal buruk terjadi karena kesalahan orang lain, dan dia gak mencoba mengubah apa yang terjadi.
Apa yang menyebabkan victim mentality:
Dilansir dari betterup.com, victim mentality adalah sebuah coping mechanism seseorang ketika menghadapi situasi tertentu.
Mentalitas korban juga merupakan jenis learned helplessness, kondisi dimana seseorang merasa gak berdaya dan pasrah sama keadaan mereka.
Ketika ada kesempatan untuk mengubah keadaan, mereka gak mengambilnya karena mereka udah “belajar” kalau mereka gak berdaya dan gak bisa keluar dari situasi buruk itu, gimana pun caranya.
Selain itu, beberapa hal lain yang bisa menjadi pemicu mentalitas korban:
1. Trauma
Sama seperti learned helplesness, victim mentality juga bisa disebabkan oleh trauma masa lalu.
Orang yang pernah mengalami hal buruk di masa lalu mungkin merasa kalau hidup mereka memang sulit, gak ada jalan keluar apa pun yang mereka lakukan.
Mereka juga jadi merasa gak punya kendali terhadap apa yang terjadi sama mereka karena sudah “terbiasa” hidup kayak gitu.
2. Suka memanipulasi orang lain
Ada juga orang yang memang menikmati perhatian dan rasa kendali yang ada waktu memanipulasi orang lain.
Walaupun mereka meresa gak punya kendali akan situasi mereka juga, tapi dengan vallidasi dan simpati orang lain, atau seenggaknya rasa kasihan dari orang lain bisa membuat mereka merasa lebih baik, membantu mempertahankan rasa penting mereka.
3. Penghindaran
Kadang kita merasa lebih takut sama kegagalan daripada kesuksesan.
Dengan melepaskan tanggung jawab, kita bakal merasa gak bersalah dengan action atau perkataan kita.
Bisa jadi kita juga takut mengejar mimpi, karena untuk mengejar mimpi perlu tingkat ketahanan, kepercayaan diri, dan kemauan untuk tumbuh.