Membandingkan diri sendiri dengan orang lain pasti sering kita rasakan. Apalagi, kalau lo menghabiskan banyak waktu di sosial media dalam sehari.
Sebenarnya, masalah ini emang udah ada dari jaman dulu, namanya juga manusia adalah makhluk sosial.
Bahkan mungkin lo secara gak sadar membandingkan diri lo dengan orang lain. Misalnya “coba gue sekaya dia,” “coba aja gue secantik dia,” dan lain sebagainya.
Dengan terekspos sama sosial media, kita sering kali mempertanyakan banyak aspek hidup diri sendiri. Padahal, posting-an orang-orang di sosial media pasti udah mereka poles dan curate dengan hati-hati.
Makanya, banyak yang hanya menunjukkan sisi baiknya aja. Kita gak tau struggle mereka dibelakang layar itu kayak gimana.
Kita sering lupa dengan hal itu dan jadi negative thinking pas ngeliat unggahan mereka yang seolah selalu bahagia, apalagi kalau kita liatnya pas lagi down, pasti jadi lebih overthink lagi.
Keseringan bandingin diri kita dengan orang lain bisa ngebuat kita anxious, kehilangan rasa percaya diri, dan ngebuat lo membatasi potensi diri.
Gimana caranya buat stop banding-bandingin diri sendiri dengan orang lain?
Nah, kalau lo udah tau ngebandingin diri sendiri dengan orang lain itu selain gak baik, tapi juga bikin lo capek sendiri, gimana cara stop melakukannya?
1. Tau apa trigger-nya, hindari
Lo bisa mulai memperhatikan dan aware tentang apa saja yang bisa memicu lo jadi banding-bandigin diri dengan orang lain.
Contoh paling gampang dan sering terjadi adalah liat story atau feeds orang di Instragram. Mungkin ada beberapa postingan tertentu atau orang tertentu yang bikin lo jadi ngerasa gak nyaman dan mulai membandingkan hidup lo dengan mereka.
Untuk itu, lo bisa mute mereka untuk sementara waktu. Dengan begitu, lo bisa menghindari trigger yang membuat lo mulai membanding-bandingkan diri.
Gak cuman sosial media aja yang bisa jadi trigger. Misalnya, jalan-jalan di toko mahal, atau ngobrol sama orang tertentu juga bisa.
Jadi, penting untuk meningkatkan awareness akan lingkungan di sekitar lo. Kalau udah tau akar atau sumber masalahnya, hindari.
2. Batasi diri dengan sosial media
Kalau trigger terbesar lo jadi suka membanding-bandingkan diri dengan orang lain adalah sosial media, maka hindari mindless scrolling.
Batasi diri lo sendiri dengan sosial media. Kalau lagi gabut, jangan sering-sering scrolling.
Dalam satu hari, mungkin ada puluhan atau bahkan ratusan konten yang lo konsumsi, dan kalau gak hati-hati, konten itu justru bisa bikin lo merasa gak nyaman dengan diri sendiri.
Konten-konten dari influencer, temen lo yang lagi liburan, atau baru beli mobil baru, pasti membuat lo secara gak sadar ngebandingin hidup mereka sama hidup lo.
Makanya, sebisa mungkin buka sosial media buat keperluan spesifik, contohnya, cari konten, buat konten, cari ide, atau balas pesan.
Seperti yang udah gue bahas di atas, apa yang orang tunjukan di sosial media itu hanya secuil dari kehidupan mereka. Sama kayak lo, mereka juga hanya nunjukin bagian-bagian yang bagus, pas mereka ada dipuncak, dan bagian terbaiknya doang.
Kita gak pernah tau kesulitan atau masalah yang lagi mereka hadapi. Jadi, rasanya gak adil aja kalau lo bandingin diri lo yang gak lagi di posisi terbaik, dengan mereka yang mungkin sedang berada di puncak. Ingat, pace hidup orang beda-beda.
3. Belajar Bersyukur
Mulai biasain diri buat bersyukur, bahkan sama hal-hal kecil dalam hidup. Contohnya, bisa makan enak hari ini adalah alasan lo buat bersyukur.
Pas lo udah mulai ke-trigger dan mau banding-bandingin diri lo dengan orang lain, ingat-ingat kembali hal baik yang lo rasakan hari ini, yang pantas buat disyukuri. Gue yakin pasti banyak.
Se-sempurna apapun orang, pasti gak akan pernah ngerasa cukup juga. Mungkin ada sesuatu yang lo miliki, juga ingin dimiliki orang lain. Sama halnya dengan lo mau sesuatu yang dimiliki orang lain itu.
Jadi, bersyukur dengan apa yang udah lo punya sekarang.
Banding-bandingin diri dengan orang lain kalau dalam porsi normal justru bisa berdampak positif. Itu bisa menjadi motivasi lo untuk terus maju dan berkembang.