Food For Thoughts

Learned Helplessness, Perasaan Pasrah dan Gak Berdaya

Gue udah bertahun-tahun gagal diet. Nyoba buat konsisten gym, makan sehat, pola tidur yang bener, dan segala macem. Sampe akhirnya gue pernah ada di titik putus asa. Ternyata, titik putus asa itu disebut dengan learned helplessness.

Learned helplessness adalah ketika lo mengalami stres berulang kali. Sampai-sampai lo percaya kalau lo gak mampu mengontrol atau mengubah situasi lo. Lo bahkan gak lagi mencoba untuk keluar dari situasi itu, walaupun kesempatan ada di depan mata.

Contohnya, gue yang ada di fase putus asa buat diet ngerasa gue gak bisa keluar dari rutinitas hidup gue yang gak sehat.

Gue jarang nge-gym karena mager, gak bisa jaga makan karena laper mata, dan pola tidur jadi berantakan gara-gara nonton sampe pagi.

Meskipun gue tau apa yang harus gue lakukan, dan ada kesempatan untuk melakukan hal yang harus gue lakukan untuk diet, gue gak ambil kesempatan itu. Kenapa? Karena gue udah “belajar” kalau gue gak berdaya menghadapi situasi itu. Jadi, gue gak berusaha lagi untuk berubah. Bahkan saat kesempatan buat berubah itu ada.

Sekalinya orang udah pernah merasakan kalau mereka gak bisa kontrol situasi disekitar mereka, mereka bakal kehilangan motivasi. 

Bahkan saat ada peluang untuk mengubah keadaan mereka saat itu, mereka milih untuk gak beraksi.

Orang yang sedang mengalami learned helplessness biasanya gak bisa membuat keputusan karena merasa mereka gak berdaya.

Prof. Martin Seligman, seorang psikologis bilang kalau orang yang learned helplessness punya 3 ciri-ciri: pasif dalam menghadapi trauma, sulit belajar kalau respon bisa mengontrol trauma, dan level stres yang meningkat.

Sejarah Learned Helplessness

Tahun 1967, Prof. Seligman and Prof. Steven F. Maier melakukan eksperimen terhadap anjing yang diberi sengatan listrik.

Anjing-anjing itu dibagi jadi 3 kelompok. Pertama, anjing yang dimasukkan ke dalam kandang beberapa saat sebelum dilepaskan.

Kedua, anjing dimasukkan ke dalam kandang yang diberikan sengatan listrik dari bawah. Saat menekan tombol, sengatan listrik akan berhenti. Jadi, mereka belajar kalau mereka bisa menghentikan rasa sakit dari sengatan listrik itu.

Ketiga, anjing dimasukkan ke dalam kandang yang diberikan sengatan listrik, tapi gak ada cara untuk menghentikannya.

Setelah itu, ketiga grup anjing dikumpulkan ke dalam satu kotak yang ada dua sisi. Sisi pertama, mereka akan merasakan sengatan listrik. Disisi sebelahnya, tidak ada sengatan listrik.

Hasilnya , kelompok pertama dan kedua bisa dengan cepat menemukan cara menghindari sengatan listrik dengan melompat ke sisi yang gak ada sengatan listriknya. 

Sementara itu, kelompok ketiga hanya diam dan pasrah terkena sengatan listrik tanpa berusaha untuk melompat ke sisi yang gak terkena serangan listrik. Kenapa? Karena mereka merasa mereka gak bisa ngapa-ngapain untuk menghindari sengatan listrik. Mereka merasa gak berdaya.

Hal serupa juga bisa dialami sama anak kecil. Misalnya, anak yang selalu “dimanjaain” sejak kecil, akan merasa dunia sangat berbahaya untuk mereka. 

Ketika ada masalah, orang tua mereka selalu turun tangan. Seiring berjalannya waktu, anak itu akan merasa gak berdaya saat menghadapi masalah, dan gak bisa membuat keputusan sendiri.

Kondisi learned helplessness bisa merusak kemampuan seseorang untuk mengatasi situasi yang berat dan bisa meningkatkan kemungkinan depresi dan anxiety.

Beberapa Tanda Lo Learned Helplessness:

  • Merasa kurangnya kontrol terhadap situasi
  • Punya low-esteem yang rendah
  • Motivasi yang menurun
  • Memberikan sedikit effort terhadap pekerjaan
  • Kurang tekun
  • Merasa frustasi
  • Pasif
  • Mudah menyerah

Penyebab Learned Helplessness

Biasanya learned helplessness terjadi sebagai respon dari situasi yang stressful atau pengalaman yang traumatis, sehingga orang merasa mereka gak punya kontrol terhadap sesuatu yang menimpa mereka. 

Hal ini bisa mengarah ke perasaan pasrah dan gak ada motivasi, bahkan saat mereka punya kesempatan untuk mengubah situasi, mereka gak mengambilnya.

Learned helplessness umumnya terjadi sama orang-orang yang pernah mengalami trauma, kekerasan dalam rumah tangga, atau ditelantarkan waktu kecil.

Tapi gak semua orang bisa merasakan learned helplessness. Orang yang pesimis cenderung menganggap hal negatif yang terjadi sama mereka gak terhindarkan atau karena kekurangan mereka sendiri. Orang yang kayak gitu lebih mungkin menjadi learned helplessness.

Cara Overcome Learned Helplessness

Lo bisa melawan learned helplessness dengan mengubah pola pikir dan tindakan lo.

Atau bisa juga dengan beberapa cara ini:

  • Dapatkan dukungan dari orang lain
  • Pelajari apa itu learned helplessness, dan pahami akar kenapa lo bisa kayak gitu
  • Temukan cara untuk mengurangi rasa gak berdaya
  • Identifikasi pikiran negatif apa yang mengarahkan lo ke learned helplessness
  • Meningkatkan kepercayaan diri
  • Tentukan goals untuk diri lo capai
Related posts
Food For Thoughts

Kenapa sih Orang Suka Gossip?

Food For Thoughts

Negativity Bias, Ketika Lo Cuma Fokus Sama Hal Negatif

Food For Thoughts

Anak Kedua Lebih Sering Jadi Pembuat Masalah

Food For Thoughts

Orang yang Terobsesi Sama Seleb Kurang Cerdas ?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *