Food For Thoughts

Ngobrol Sama Diri Sendiri Normal Gak Sih?

Pernah gak secara sadar enggak, lo lagi ngomong sama diri sendiri? Sebenarnya ngobrol sama diri sendiri tuh normal gak sih?

Self-talk itu sendiri adalah dialog internal dalam kepala kita yang berlangsung setiap hari. Kalau kita orang yang positif, self-talk kita juga bakal lebih positif, dan begitu sebaliknya. Jadi, ya, ngobrol sama diri sendiri itu normal.

Ternyata ngomong sama diri sendiri bisa beredampak positif dan negatif. Kita kupas satu-satu dari positive self-talk.

Positive self-talk

Dilansir dari betterup.com, positive self-talk bisa menjadi alat yang efektif untuk meredakan stres.

Positive self-talk adalah menggunakan kalimat-kalimat positif dan membangun secara sadar untuk memengaruhi emosi, pikiran, dan mindset. Termasuk mengganti negative thinking menjadi afirmasi positif, sesuatu yang encouraging, dan empowering.

Ada banyak manfaat yang bisa lo dapatkan dari positive self-talk, misalnya, sistem imun tubuh yang lebih baik, mengurangi rasa sakit, mengurangi stres, meningkatkan kesehatan mental, meningkatkan self-esteem, kepuasan hidup yang bertambah, fisik yang lebih sehat, dan masih banyak lagi.

Masih belum pasti kenapa positive self-talk bisa berdampak baik bagi tubuh, tapi orang yang punya positive self-talk bisa mengelola stres dengan lebih baik. 

Negative self-talk 

Kebalikan dari positive self-talk adalah negative self-talk, ketika lo memutar ulang pikiran-pikiran negatif di kepala lo lagi dan lagi.

Memang iya, lo harus mencari solusi dari masalah-masalah lo, tapi kalau lo pikirin terus menerus hal-hal yang negatif, itu bisa berpengaruh juga ke mental lo. Bisa mengarahkan lo ke berbagai penyakit mental, seperti anxiety dan depresi.

Negative self-talk mungkin sering lo lakukan secara gak sadar. Gue kasi contoh negative self-talk yang sering gue alami:

“Hari ini gue salah bikin nulis caption, gue pasti dimarahin, bos gue pasti jadi meragukan kinerja gue, gue pasti ga bakal dipercaya lagi, gue pasti bakal dipecat, deh. I really messed up.”

Biasanya satu kesalahan kecil yang sebenarnya gak gitu berarti suka gue gede-gedein di kepala gue. Mikirnya udah negatif banget, sampe mau dipecat. 

Daripada kayak gitu, lo bisa ganti jadi positive self-talk:

“Hari ini gue ngelakuin kesalahan. Gapapa, namanya juga manusia. Yang penting gue tau salah dimana, gue usahain biar gak keulang, dan gue bakal jadi lebih baik karena belajar dari kesalahan itu.”

Negative self-talk yang terus menerus membawa banyak dampak negatif pula, seperti stres, kesehatan mental yang buruk, kualitas hidup yang rendah, pesimis, dan gak percaya diri.

Ada 4 kategori negative self-talk:

Magnifying, ketika lo fokus ke bagian terburuk, dan gak melihat sisi positifnya sama sekali. 

Polarizing, ketika lo melihat sesuatu cuman ada hitam atau putih. Gak ada abu-abu. Jadi lo harus sempurna. Kalau lo membuat kesalahan kecil aja, lo menganggap kalau semuanya udah gagal.

Catastrophizing, ketika lo mengekspektasikan yang terburuk. Contohnya, lo harus remedial satu mata pelajaran, lo jadi mikir kalau lo gak bakal lulus tepat waktu.

Personalizing, ketika lo menyalahkan diri sendiri saat hal buruk terjadi. Contohnya, rekan kerja lo lagi bad mood, dan lo langsung beranggapan kalau itu karena lo.

Cara mengubah negative self-talk jadi positive

Biar lo berhenti jahat sama diri sendiri dan bisa menjadikan “ngobrol” sama diri sendiri itu sebagai power, ini 5 tips yang bisa lo ikuti.

1. Awareness 

Mulai aware tentang negative self-talk lo. Kondisi apa yang memicunya, dan dalam 4 kategori diatas, lo termasuk yang mana. Ini adalah step awal buat berubah.

Perhatikan juga apa yang hal negatif apa juga yang lo bilang ke diri lo, lalu ikuti tips kedua.

2. Challenge negative thoughts

Ketika lo udah aware dengan negative self-talk lo, challenge those thoughts. Tanyakan ke diri lo apakah ada buktinya? Apakah pikiran-pikiran negatif itu berdasar? 

Biasanya negative self-talk berasal dari pemikiran yang irrasional. Ganti pemikiran negatif itu dengan pemikiran yang lebih positif dan realistis.

Contohnya negative self-talk gue di atas, “Hari ini gue salah bikin nulis caption, gue pasti dimarahin, bos gue pasti jadi meragukan kinerja gue, gue pasti ga bakal dipercaya lagi, gue pasti bakal dipecat, deh. I really messed up.”

Apakah bos gue beneran meragukan gue? Apakah dia beneran gak percaya lagi sama gue? Apakah gue bakal dipecat?

Toh, bos gue gak ngomong apapun tentang itu. Berarti, semuanya cuman ada di kepala gue doang.

3. Practice gratitude

Coba mulai fokus pada hal positif yang ada dalam diri lo, kekuatan, pencapaian, dan hal-hal baik lain yang terjadi dalam hidup lo. Gak usah terlalu fokus ke hal negatif yang udah berlalu, atau yang lo kira bakal datang.

Ini bisa membantu lo menjadi orang yang lebih positif, yang secara gak langsung bakal membuat lo mengembangkan positive self-talk.

4. Ngobrol sama diri sendiri seakan lo ngobrol sama sahabat lo

Sadar gak, kadang pas temen lo cerita, tanggapan lo jauh berbeda dengan gimana lo ngobrol sama diri sendiri. 

Lo jadi lebih lembut dan pengertian. Coba terapin hal yang sama ke diri lo. Coba lebih gentle sama diri sendiri. Anggep aja lo lagi ngobrol sama sahabat.

Related posts
Food For Thoughts

Kenapa sih Orang Suka Gossip?

Food For Thoughts

Negativity Bias, Ketika Lo Cuma Fokus Sama Hal Negatif

Food For Thoughts

Anak Kedua Lebih Sering Jadi Pembuat Masalah

Food For Thoughts

Orang yang Terobsesi Sama Seleb Kurang Cerdas ?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *