Food For Thoughts

Hati-hati Dengan Toxic Productivity, Ini Cara Menyeimbangkan Kerja dan Istirahat

Siapa yang sering merasa bersalah kalau istirahat dan gak produktif? Di dunia yang serba cepat sekarang, banyak orang yang meng-glorifies kehidupan serba sibuk dan produktif. Tapi hati-hati, jangan sampai lo terjebak dalam toxic productivity.

Toxic productivity maksudnya adalah ketika lo mengejar ke-produktif-an, sampai-sampai mengorbankan kesehatan mental, emosional, bahkan fisik lo.

Makanya, gue mau bahas gimana caranya mendapatkan keseimbangan biar lo produktif, bukan produktif yang toxic.

Kenapa banyak orang terjebak dalam toxic productivity?

Sebelum itu, lo harus tau kenapa banyak orang terjebak disini. Toxic productivity yang tumbuh subur di masyarakat lebih menghargai kuantitas daripada kualitas, dan melihat waktu adalah sumber daya terbatas yang harus dimaksimalkan, gimana pun caranya.

Karena mereka sangat nge-value waktu, banyak yang jadi overwork, mengabaikan kepentingan diri sendiri, hubungan, atau kegiatan lain selain bekerja.

Terus menerus memaksakan diri buat produktif bakal berdampak buruk bagi diri lo secara keseluruhan. 

Beberapa konsekuensi yang menanti kalo lo terus menerapkan toxic productivity adalah burnout, karena lo selalu push diri lo dan gak membiarkan fisik dan mental lo istirahat; penurunan kreativitas, karena lo terlalu fokus untuk menjadi produktif, sedangkan ide-ide kreatif dan inovasi sering muncul waktu otak lo istirahat atau melakukan hal baru; dan hubungan dengan orang lain terganggu, karena lo jadi gak ada waktu untuk connect dengan orang lain.

Gimana caranya biar kerja dan istirahat seimbang?

Untuk menemukan keseimbangan, ini beberapa tips yang bisa lo coba.

1. Refleksi diri

Coba luangkan waktu untuk merefleksikan kembali nilai dan prioritas hidup lo. Perlu dimengerti kalau worth lo gak hanya dinilai dari seberapa produktif dan seberapa banyak pencapaian lo.

Set goals yang realistis, dan tentukan aktivitas apa yang bisa membuat lo senang, selain perkerjaan.

2. Set boundaries

Berikan batasan yang jelas antara pekerjaan dan personal life. Belajar untuk say “no” pada kerjaan yang gak perlu lo kerjain, demi kesehatan fisik dan mental lo.

Prioritaskan hubungan lo dengan keluarga, teman, pacar, dan yang paling penting dengan diri lo sendiri. Jangan lupa juga lakukan hobi lo, dan rawat fisik lo dengan olahraga.

3. Istirahat

Coba istirahat tanpa merasa bersalah. Lakukan kegiatan yang bisa me-recharge diri lo setelah bekerja.

Perlu lo ingat kalau istirahat bukan membuang waktu percuma, tapi adalah bagian penting untuk menjaga kesehatan lo secara keseluruhan dan justru bisa membuat lo produktif dalam jangka waktu yang lebih lama.

Kesimpulan:

Di kehidupan sosial yang suka meng-agung-agungkan produktivitas, selalu sibuk, dan hustle living, banyak juga yang dipertaruhkan. 

Termasuk mental lo, kreatifitas, dan hubungan dengan orang-orang terdekat.

Jadi, penting untuk menemukan keseimbangan antara kerja dan istirahat. Dengan begitu, lo bisa produktif dalam jangka waktu panjang, dan batas yang wajar.

Kesuksesan bukan cuman tentang banyaknya pekerjaan yang lo selesaikan, tapi juga soal sense of fulfillment dan kebahagiaan lo. So, stay sane, guys.

Related posts
Food For Thoughts

Kenapa sih Orang Suka Gossip?

Food For Thoughts

Negativity Bias, Ketika Lo Cuma Fokus Sama Hal Negatif

Food For Thoughts

Anak Kedua Lebih Sering Jadi Pembuat Masalah

Food For Thoughts

Orang yang Terobsesi Sama Seleb Kurang Cerdas ?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *