Apa sih yang dikejar-kejar orang dalam hidup ini? Karir? Duit? Kalo dipikir-pikir, semuanya mencari kebahagiaan. Meskipun begitu, beberapa orang merasa kalau kebahagiaan adalah sumber ketakutan, dan ketidaknyamanan, yang disebut juga dengan cherophobia.

Apa itu Cherophobia?

Dilansir dari healthline.com, Cherophobia diambil dari kata Yunani “chero,” yang berari “to rejoice,” dan “phobia” yang berarti ketakutan yang bersifat irrasional.

Ketika seseorang mengalami cherophobia, mereka cenderung akan menarik diri dan gak mau berpartisipasi dalam aktivitas yang dianggap menyenangkan atau membahagiakan.

Fenomena cherophobia ini belum resmi dikategorikan sebagai gangguan kesehatan mental, tapi dipercaya merupakan gejala dari penyakit mental lain, seperti anxiety, depresi, atau post-traumatic stress disorder (PTSD).

Orang dengan cherophobia mungkin akan merasa anxious, atau merasa bersalah ketika mereka melakukan sesuatu yang membuat mereka merasa bahagia.

Ciri-ciri Cherophobia

Orang dengan cherophobia bukan berarti orang itu selalu sedih, tapi cenderung menghindari hal-hal yang mungkin membuat mereka bahagia. Contohnya, pesta, konser, atau perayaan yang mereka rasa bisa membuat mereka bahagia.

Beberapa key thoughts orang dengan cherophobia meliputi:

• Menjadi bahagia berarti sesuatu yang buruk akan terjadi pada gue
• Kebahagiaan membuat gue menjadi orang yang jahat atau buruk
• Menunjukkan kalau gue bahagia gak baik untuk diri gue, atau teman dan keluarga gue
• Mencoba untuk bahagia cuma buang-buang waktu dan effort

Apa penyebab Cherophobia?

Cherophobia bisa didasarkan oleh kepercayaan seseorang kalau sesuatu yang sangat baik terjadi atau hidup doi lagi baik-baik aja, maka sesuatu yang buruk akan terjadi.

Akhirnya, mereka menghindari hal membahagiakan dihidup mereka karena mereka percaya bisa menghindari sesuatu yang buruk atau “bencana” dalam hidup mereka.

Cherophobisa sering terjadi ketika seseorang pernah mengalami trauma fisik atau emosional.

Seorang perfeksionis juga bisa mengalami cherophobia. Mereka menganggap kalau kebahagiaan hanya untuk orang yang malas dan tidak produktif. Oleh karena itu, mungkin mereka bakal skip pesta, dll, karena dirasa gak produktif.

Kondisi cheriphobia mungkin challenging, tapi dengan treatment yang tepat, jelas bisa membantu seseorang overcome ketakutan mereka untuk hidup bahagia.

Beberapa treatment yang bisa membantu adalah Cognitive-behavioral therapy (CBT), terapi yang membantu seseorang untuk mengidentifikasi dan menantang pola pikir atau keyakinan negatif yang bisa menyebabkan cherophobia. 

Treatment ini juga bisa membantu seseorang mengelola kecemasan dan ketakutan.

Exposure therapy juga bisa membantu. Exposure therapy akan mengekspos seseorang ke situasi mereka yang sering menjadi trigger ketakutan mereka akan kebahagiaan secara terus menerus, dan membantu mereka belajar mengelola anxiety dan respon.