Food For Thoughts

Sebelum Valentine’s Day, Ini Dia Ciri Toxic Relationship

Lo udah ada rencana belum buat Valentine’s day, atau hari kasih sayang tanggal 14 Febuari nanti? 

Valentine’s day gak cuman bisa dirayakan orang-orang yang udah punya pasangan. Lo juga bisa menghabiskan waktu besama orang kesayangan Lo, termasuk keluarga, teman, atau bahkan sama diri sendiri.

Ada satu fun fact yang mau Gue bahas: ternyata, petanyaan yang paling trending di Google selama setahun terakhir termasuk pertanyaan tentang break up atau putus.

Diposisi buat nentuin putus atau masih lanjut pasti sulit. Kata orang putus dari toxic relationship itu lebih sulit.

Makanya, ini dia beberapa ciri kalau Lo lagi ada di toxic relationship.

Punya hubungan yang sehat atau enggak mungkin sulit untuk dikenali dan batasnya tipis. Makanya, Lo harus merenungkan kembali gimana hubungan Lo dengan pasangan Lo selama ini. 

Jangan sampai Lo gak melihat gejala-gejala hubungan yang gak sehat itu, padahal semua itu udah jelas di depan mata.

1. Gak ada Kepercayaan

Couple fighting at home. Argue between man and woman, family problems

Seorang pasangan seharusnya bisa menjadi seseorang yang selalu ada buat Lo. disaat terbaik atau terburuk.

Ada buat support Lo, dengerin cerita Lo, dan berbagi rahasia dengan Lo. Buat Gue juga, pacar seharusnya jadi temen.

Tapi, semua itu gak mungkin bisa terjadi kalau gak ada kepercayaan dalam hubungan. Gak cuman kepercayaan soal pasangan Lo bakal setia. 

Dalam hubungan yang sehat itu pasti ada security dan stability.

Sama halnya kalau Lo atau pasangan Lo sering bohong. Sekecil apapun kebohongan itu bakal mengikis kepercayaan antar satu sama lain.

Berbohong menunjukkan kalau Lo gak respect ke pasangan Lo yang pantas mendapatkan kejujuran.

2. Hostile communication 

Kamil Lewis, AMFT, seorang terapis seks dan hubungan di California Selatan, mengungkapkan ciri hostile communication meliputi berteriak, name-calling, melempar atau merusak barang, dan kekerasan fisik atau menggunakan tubuh untuk melakukan intimidasi.

Selain itu, Jeni Woodfin, LMFT, seorang terapis juga bilang kalau hostile communication juga bisa dilakuka dalam bentuk yang lebih halus, contohnya, silent treatment, menggunakan you statement atau blaming statement, mendengarkan pasangan untuk membalas perkatannya, instead of mendengarkan untuk memahami dan ngertiin.

Semakin Lo atau pasangan Lo melakukan hostile communication maka akan timbul ketidakpercayaan yang semakin gede. Lama-lama, kepercayaan akan hilang dari hubungan Lo.

Hubungan yang sehat selalu mengedepankan diskusi, open communication, dan saling menghargai satu sama lain.

3. Controlling behaviors 

Couple arguing with each other in the restaurant

Perlu Lo garis bawahi kalau pasangan Lo gak berhak untuk mengatur tindakan atau kepercayaan Lo.

Walaupun mereka adalah orang terdekat dan terpenting buat Lo, tapi gak berarti Lo “dibeli” sama dia, atau bisa diatur seenaknya. Hidup Lo tetap punya Lo.

Contoh controlling behaviors adalah ketika pasangan Lo mengancam Lo akan kehilangan seseuatu, seperti stabilitas finansial, waktu bersama teman, atau mungkin sahabat.

Beberapa contoh controlling behaviors lainnya yang mungkin gak disadari banyak orang karena udah dinormalisasi: minta akses ke hal personal (email, sosial media, dll); selalu mau tau Lo lagi ngapain, di mana, sama siapa; menentukan waktu Lo bertemu orang terdekat, seperti teman dan keluarga; selalu ada saat Lo lagi bareng orang lain, selalu memberitahu Lo apa yang boleh dan enggak; dan mencoba untuk mengatur keuangan Lo.

4. Selalu menerima, gak pernah memberi

Dalam hubungan yang sehat, gak bisa salah satu aja yang selalu give and give, atau take and take.

Harus seimbang antara give and take. Mungkin beberapa dari Lo ada yang “bucin” banget, yang selalu mengedepankan apa yang membuat pasangan Lo happy tanpa mempertimbangkan prioritas diri Lo sendiri.

Well,  itu bisa nge-lead ke hubungan yang toxic. Kalau Lo merasa selalu give and give ke pasangan Lo tanpa timbal balik, mungkin ini waktu nya buat Lo untuk set boundaries.

5. Merasa “drained

Kapan terakhir Lo menghabiskan waktu untuk diri Lo sendiri atau barenga orang lain selain pasangan?

Coba mulai spend time buat diri Lo sendiri. Kalau pasangan Lo menunjukan respon yang negatif, bisa jadi itu pertanda Lo lagi ditoxic relationship.

6. Selalu ngebelain pasangan

Lo sering di posisi yang maksa buat belain pasangan Lo kalau ada yang bilang hal negatif tentang dia?

Mungkin pas temen atau keluarga Lo kasi tau kalau pasangan Lo gini atau gitu, Lo bilang ke mereka kalau mereka gak mengenal pasangan Lo sebaik Lo kenal dia.

Tapi, yang terjadi adalah justru perpektif orang lain – orang terdekat yang paling mengenal Lo –  biasanya benar.

Mereka bisa melihat sisi negatif pasangan Lo yang mungkin susah Lo ketahui.

Jadi, sebelum Lo merayakan Valentine’s Day, coba renungin lagi apakah hubungan Lo worth it atau enggak.

Related posts
Food For Thoughts

Kenapa sih Orang Suka Gossip?

Food For Thoughts

Negativity Bias, Ketika Lo Cuma Fokus Sama Hal Negatif

Food For Thoughts

Anak Kedua Lebih Sering Jadi Pembuat Masalah

Food For Thoughts

Orang yang Terobsesi Sama Seleb Kurang Cerdas ?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *