Apakah melihat orang ganteng/ cantik bakal jadi distraksi atau justru sebaliknya? Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Psikologi Evolusioner mengungkapkan kalau melihat wajah yang ganteng atau cantik bisa menjadi motivasi seseorang untuk bekerja lebih keras untuk mengesankan orang itu.
Dilansir dari medicaldaily.com, Michael Baker, seorang psikolog di East Carolina University dan tim peneliti dari East Carolina University melakukan dua percobaan: Pertama, mereka merekrut 58 mahasiswa heteroseksual dan membaginya menjadi dua kelompok.
Setengah dari mereka melihat wajah lawan jenis selama tujuh detik secara terus menerus. Setengah dari partisipan secara acak ditugaskan untuk melihat wajah yang sangat menarik, sementara yang lain harus menatap wajah yang biasa saja.
Selama tahap pengamatan, peserta mendengarkan cerita tentang hari biasa dua orang yang melakukan serangkaian tugas dan interaksi sosial.
Setelah itu, peserta diminta menjawab enam pertanyaan yang dirancang untuk menguji kemampuan mereka untuk mengingat elemen-elemen tertentu dari cerita tersebut.
Alhasil, peserta yang menatap wajah-wajah orang yang menarik saat mereka mendengarkan cerita dapat mengingat lebih banyak detail dibandingkan dengan mereka yang menatap wajah yang biasa.
Penelitian ini juga menemukan kalau laki-laki lebih terpengaruh dengan wajah perempuan cantik, dibandingkan dengan perempuan.
Laki-laki yang diminta menatap perempuan cantik lebih mengingkat detail cerita. Sementara itu, perempuan yang menunjukan performa yang baik, terlepas dari menatap wajah ganteng atau biasa saja selama mendengarkan cerita.
Pada bagian kedua penelitian, para peneliti melibatkan 123 mahasiswa. Mereka mengulang cerita yang sama dengan set wajah yang menarik dan tampak biasa, kecuali mereka mengubah urutannya.
Satu pertiga dari kelompok tersebut memulai dengan melihat wajah-wajah menarik, mendengarkan cerita sebelum melihat wajah yang tampak biasa, dan mengikuti tes ingatan.
Satu pertiga lainnya melihat wajah-wajah tampak biasa, mendengarkan cerita, melihat wajah-wajah menarik, dan akhirnya mengikuti tes ingatan.
Kelompok terakhir hanya melihat wajah-wajah tampak biasa sebelum dan setelah mendengarkan cerita.
Kali ini, baik yang laki-laki atau perempuan bereaksi terhadap wajah yang menarik hampir dengan cara yang sama karena wajah orang yang menarik ditampilkan kembali sebelum peserta mengikuti tes ingatan.
Para peneliti juga menemukan bahwa orang yang tampak biasa tidak memberikan cukup motivasi bagi seseorang untuk bekerja lebih keras dalam mengesankan.
Upaya mental ini mungkin lebih kuat pada pria karena mereka bekerja lebih keras untuk mengesankan “calon pasangan.”’
Jadi, ternyata menatap wajah ganteng atau cantik berdampak baik untuk otak, mulai dari bisa meningkatkan memori, hingga mempertajam ingatan.