Rata-rata lo pasti udah tau dongeng pinocchio, karakter fiksi yang dibuat oleh penulis Italia, Carlo Collodi dari novelnya “The Adventures of Pinocchio,” yang pertama diunggah tahun 1883.
pinocchio sendiri adalah sebuah boneka kayu yang diberikan nyawa dan menjadi seorang anak laki-laki. pinocchio ikonik dengan hidungnya yang bakal semakin memanjang ketika ia berbohong.
Bermula dari dongeng kuno, sekarang konsep pinocchio effect menjadi studi psikologi modern. Konsep ini mempelajari manifestasi fisik seseorang yang sedang berbohong.
Phinocchio effect mengacu pada konsep bahwa berbohong bisa memicu perubahan fisiologis seseorang, menghasilkan tanda atau petunjuk halus yang mengidentifikasi kalau mereka sedang berbohong.
Walaupun gak haraifah seperti hidung pinocchio yang memanjang setiap kali berbohong, istilah ini digunakan untuk menggambarkan fenomena perubahan fisiologis dan perilaku yang menyertai kebohongan.
Saat seseorang berbohong, mereka sering mengalami stres psikologis dan fisiologis. Ini dia beberapa tanda seseorang berbohong, berdasarkan pinocchio effect.
Perubahan dalam Bahasa Tubuh: Orang yang berbohong dapat menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan, kegelisahan, atau kecemasan melalui bahasa tubuh mereka. Mereka mungkin gelisah, tampak gelagapan, atau menunjukkan gerakan atau sikap yang tidak biasa. Manifestasi fisik ini bisa menjadi hasil dari stres internal yang disebabkan oleh penipuan.
1. Ekspresi Wajah
Mikroekspresi, ekspresi wajah singkat dan tidak disengaja yang terjadi dalam sebagian detik, dapat mengungkapkan emosi yang nyata yang bertentangan dengan kebohongan yang diucapkan. Orang yang terlatih mungkin dapat mendeteksi ekspresi wajah singkat, gerakan mata, atau kedutan alis yang menunjukkan adanya emosi yang tidak konsisten dengan kebohongan.
2. Petunjuk Vokal
Ketika seseorang berbohong, pola bicara mereka bisa berubah. Mereka mungkin berbicara lebih lambat, ragu-ragu, atau dengan jeda yang tidak biasa. Suara mereka dapat menunjukkan tanda-tanda tegang atau ketegangan, seperti fluktuasi nada suara atau peningkatan kecepatan bicara.
3. Respon Fisiologi
Berbohong dapat menyebabkan perubahan fisiologis dalam tubuh, termasuk peningkatan denyut jantung, peningkatan tekanan darah, dan peningkatan tingkat keringat. Perubahan ini terjadi karena aktivasi sistem saraf simpatik dan respons stres tubuh.
4. Inkonsistensi dalam Pernyataan
Orang yang berbohong mungkin kesulitan mempertahankan narasi yang konsisten, menyebabkan inkonsistensi atau kontradiksi dalam pernyataan mereka. Mereka mungkin memberikan informasi yang saling bertentangan atau mengubah detail ketika ditanya berulang kali.
Penting untuk lo ingat kalau tanda-tanda ini bukan indikator mutlak seseorang sedang berbohong. Bisa jadi mereka gugup atau grogi.