Current AffairsMovies

Cerita Jeffrey Dahmer, Pembunuh Berantai Paling Mengerikan

image source: Netflix (Jeffrey Dahmer)

Serial dokumenter kriminal terbaru, “Monster: The Jeffrey Dahmer Story”  banyak menyita perhatian publik karena menceritakan kisah seorang pembunuh berantai dan pelaku kanibalisme, Jeffrey Dahmer.

Jeff bertanggung jawab atas pembunuhan 17 laki-laki dari tahun 1978 sampai 1991. Target Jeff berada di rentang usia 14-33 tahun. Kejahatan Jeff meliputi manipulasi, kanibalisme, dan nekrofilia.

Jeff akan pergi ke bar gay terdekat untuk mencari mangsanya pada malam hari. Kalau tidak ketemu, ia akan mencari di bath club.

Setelah menemukan target, Jeff mengajak mereka ke apartemennya yang terletak di 924 North 25th Street di Milwaukee, nomor 213.

Setelah itu, Jeff memberikan minuman yang sudah diberi campuran obat tidur, lalu memulai ritual pembunuhannya.

Jeff memiliki kebiasaan untuk memotret para korbannya sebelum membunuh mereka. Ia mengaku bahwa foto tersebut adalah caranya untuk mengingat penampilan dan keelokkan mereka.

Menonton film Exorcist 3 juga merupakan bagian dari ritual pembunuhan Jeff. Film tersebut menempatkannya dalam suasana hati untuk membunuh.

Saat diwawancarai tentang apa yang Jeff inginkan dari korban-korbannya, ia mengaku memiliki keinginan yang kuat untuk bisa mengontrol dan “merasuki” mereka secara permanen. Itulah alasan Jeff membunuh para korbannya.

Dalam wawancaranya dengan Inside Edition, setelah melakukan pembunuhan, ia akan menyimpan dan mengawetkan bagian tubuh mereka, seperti tengkorak kepala, atau tulang lainnya karena ia ingin mereka selalu berada di dekatnya.

Korban pertama adalah Steven Hicks, yang mau pergi ke suatu festival bersama teman-temannya, Jeff memberikan tumpangan pada Steven.

Pembunuhan pertama Jeff dilakukan tanpa sengaja. Jeff membawa Steven ke rumah orang tuanya dan minum alkohol.

Jeff ingin Steven tinggal lebih lama, tapi Steven menolak. Jeff lalu memukul kepala Steven dengan keras menggunakan barbell. Setelah itu, mayatnya disembunyikan di kolong bawah rumah. 

Tidak ada yang tau atau bahkan curiga dengan Jeffrey setelah pembunuhan pertamanya itu. 

Tak lama kemudian, Jeffery bergabung dengan angkatan darat dan ditugaskan ke Jerman. Namun, ia lalu dipulangkan karena masalah alkoholiknya.

Setelah 9 tahun sejak pembunuhan Steven Hicks, Jeff mulai melanjutkan pembunuhan berantainya. 

Korban keduanya, Steven Tuomi, dibunuh Jeff saat ia dalam kondisi tak sadar. 

Jeffrey Dahmer, pembunuh manipulatif bahkan mampu meyakinkan polisi saat Konerak Sinthasomphone, korban termudanya berhasil melarikan diri.

Konerak ditemukan dalam keadaan telanjang dan berdarah oleh tetangga sekitar. Jeff mengaku ke polisi bahwa ia dan Konerak hanya sedang bertengkar sebagai pasangan.

Polisi dianggap gagal menyelamatkan seorang bocah 14 tahun tersebut.

Jeffrey mulai memakan organ hati dan otot lengan awalnya karena hanya penasaran. Tapi, hal tersebut kemudian menjadi sebuah kewajiban.

Beberapa orang, termasuk tetangga Jeff sudah berkali-kali melapor ke polisi tentang tingkah aneh Jeff. Termasuk bau busuk yang keluar dari apartemennya.

Namun, sayangnya polisi tidak menganggap hal tersebut secara serius. Banyak yang menganggap kalau polisi melakukan diskriminasi karena kebanyakan korban Jeff adalah orang kulit hitam dan tidak punya banyak uang.

image source: wikimiedia commons

Jeff akhirnya ditangkap saat Tracy Edwards, korban terakhirnya berhasil melarikan diri dalam keadaan salah satu tangannya diborgol.

Tracy membawa polisi ke apartemen Jeff dan akhirnya semua terkuak.

Polisi menemukan hal-hal mengerikan seperti klorofom untuk membius para korban, tong berisi asam untuk melarutkan daging dan otot, bagian tubuh yang terpotong-potong, dan banyak foto mengerikan.

Related posts
Current AffairsMusic

Coldplay Konsisten Dukung Palestina Sejak 2011

Movies

Semangat Baru Industri Film Indonesia, INFIA SHOWBIZ REBRANDING JADI VBIZ

Current AffairsLifestyle

Mindblown Toys yang Sold Out di Comic Con Indonesia Hadir Kembali

Current AffairsLifestyle

KAWS: HOLIDAY Indonesia, Sang Seniman Sempat Berkunjung ke Art Jog 2023

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *