Banyak orang yang merasa sudah menjadi seorang “problem solver”. Padahal, untuk problem solving, Lo harus menjadi “a good thinker”.
Coba perhatikan orang-orang disekitar Lo. Berapa banyak dari mereka yang moving forward, berapa banyak yang stuck dimasalah itu-itu aja?
Untuk menjadi a good thinker, Lo butuh kejelasan. Butuh pemikiran yang jelas, gak ambigu, bisa menangkap esensi suatu hal, dan dirumuskan secara logis.
Dijelaskan dalam akun Youtube Freedom in Thought, pemikiran yang jelas itu bisa dikomunikasikan dengan formula if – then atau jika – maka.
Sebuah tindakan yang jelas dan disengaja atau dilakukan secara sadar akan mengarah pada feedback yang jelas.
Misalnya, Lo lapar, Lo buka HP dan pesan makan. Dengan action buka HP dan pesan makan, Lo akan mendapatkan feedback yang jelas, entah makanan itu akan sampe atau enggak.
Feedback yang jelas itu akan membuktikan original thoughts Lo (kalo pesen makan, bakal dapat makan), benar atau enggak. Kalaupun salah, gakpapa. Itu bakal nge-lead Lo ke jawaban yang benar.
Semakin banyak feedback yang benar, semakin Lo memahami dunia, semakin bagus worldview Lo, maka semakin bagus juga Lo dalam problem solving.
Bercermin dari Marcus Aurelius dalam bukunya, “Meditations”, dia berhasil meng-organize pemikirannya dengan logic dengan merefleksikan hubungan antara aksi dan efeknya.
Untuk jadi seorang pemikir yang baik, Lo juga bisa melakukan hal yang sama.
Organize your thought, reduce ambiguity and make them clear by turning them into a simpe if – then statements.
Kurang lebih kayak gini grafiknya:
Biar lebih jelas, Gue akan kasi contoh berdasarkan apa yang Gue alami sendiri.
Misalnya, masalah Gue adalah Gue mau menjadi penulis yang sukses. Gimana caranya?
- Clear thoughts and clear logic: Gue nulis artikel ini di website, dan banyak yang baca.
- Intentional action: Gue bakal mulai nulis artikel dan publish.
- Clear feedback: setelah Gue nulis dan publish artikel itu, Gue akan dapat feedback yang jelas. Karena Gue dapat feedback yang jelas, gue tau apakah thoughts Gue yang di awal itu benar atau enggak.
- Improved understanding of the world: ternyata thoughts Gue yang di awal itu benar. Dengan begitu, pengertian Gue tentang dunia juga akan berkembang. Gue ngerti dengan Gue nulis, dan publish artikel ini, bakal ada yang baca.
- Better ability to solve problems: dengan pemahaman Gue tentang dunia yang makin berkembang, Gue jadi tau cara untuk memecahkan masalah Gue menjadi seorang penulis yang sukses.