Saat mendengar kata istirahat, pasti pikiran Lo langsung tertuju ke liburan atau tidur. Padahal, istirahat itu gak cuman buat fisik juga tapi Lo juga butuh istirahat mental, sosial, spiritual, sensorik, emosional, dan kreatif.
Mungkin Lo pernah merasa kayak Gue yang udah tidur cukup, pas bangun-bangun masih ngerasa capek.
Bisa jadi yang Lo butuhkan bukan istirahat fiisk, tapi jenis istirahat lainnya.
7 jenis Istirahat, Lo butuh yang mana?
Dilansir dari goop.com, Saundra Dalton-Smith, MD dalam bukunya “Sacred Rest: Recover Your Life, Renew Your Energy, Restore Your Sanity,” menjelaskan kalau kita semua butuh 7 jenis istirahat untuk merasa sepenuhnya “hidup.”
1. Istirahat Fisik
Ada dua tipe istirahat fisik, aktif dan pasif.
Istirahat fisik pasif berupa tidur, sementarayang aktif berupa yoga, peregangan, dan pijat.
Kalau badan Lo mulai sakit-sakit atau pegel, mungkin Lo kurang istirahat fisik. Coba cek lagi siklus tidur malam Lo. Apakah udah tidur cukup? Atau cek posisi Lo duduk waktu kerja, apakah udah benar?
Kalau belum, coba mulai duduk yang benar, perhatikan jarak mata ke laptop, dan sebagainya. Jangan lupa juga beberapa jam sekali berdiri, jalan, atau stretching.
2. Istirahat Mental
Gak cuman badan doang yang butuh istirahat, otak Lo juga.
Orang yang mentalnya lelah cenderung punya banyak pikiran di otak. Banyak hal yang harus diingat dan dipikirkan. Alhasil, tidur malam jadi gak tenang, susah konsentrasi dan fungsi mengingatnya menurun.
Kalau pas Lo mau belanja ke warung buat beli 3 barang tapi Lo gak bisa ingat, mungkin Lo butuh istirahat mental.
Coba reset otak Lo dengan hanya memikirkan apa yang benar-benar penting aja. Lo juga bisa catat itu ke HP atau buku biar gak lupa, dan biar informasi di otak Lo gak begitu numpuk. Kalau memungkinkan, Lo juga bisa coba liburan.
3. Istirahat Sosial
Pernah gak Lo merasa capek ketemu orang? Bisa jadi rekan kerja, teman, atau bahkan sahabat Lo.
Kebanyakkan kita sering bersama bersama orang yang menguras energi sosial kita. Bukan karena mereka orang yang negatif dan harus dijauhi, tapi karena mereka secara negatif menarik energi kita.
Mereka selalu butuh sesuatu dari Lo. Butuh didengarkan, butuh ditanggapi, butuh kehadiran Lo, dan lain sebagainya.
Lama kelamaan kalau Lo ngeluarin energi buat mereka terus, Lo bakal capek karena Lo jadi gak bisa fokus sama diri sendiri. Lo selalu ngasi dan ngasi.
Saat Lo merasa butuh waktu sendiri dan capek ketemu orang, saat itulah Lo butuh yang namanya istirahat sosial.
Istirahat sosial bisa jadi menghabiskan waktu dengan beberapa orang tertentu. Orang-orang yang gak menyerap energi sosial Lo. Orang-orang yang gak nuntut atau butuh apa-apa dari Lo, dan tentunya yang bener-bener ngertiin Lo. Contohnya, pasangan, sahabat, keluarga.
Analoginya kayak Lo adalah gelas, energi sosial adalah air. Air Lo udah abis. Biarkan mereka, orang-orang yang bisa jadi tempat Lo untuk istirahat sosial itu mengisi kembali air Lo.
4. Istirahat Spiritual
Saat Lo merasa hidup Lo kosong banget, Lo kerja cuman sebagai rutinitas dan gaji, Lo kehilangan makna, maka mungkin Lo butuh istirahat spiritual.
Coba renungkan kembali makna dari apa yang Lo lakukan. Lo harus punya rasa “belonging.”
Tanda Lo udah gak ada rasa belonging ditempat kerja misalnya, Lo merasa kerja atau enggak sama aja, atau Lo ambis atau enggak gak ada bedanya.
Saat Lo merasa kerjaan Lo gak berarti, bisa juga Lo lagi burnout.
Untuk itu, Lo bisa coba meditasi, sempatin waktu buat refleksi, yoga, dan hal lainnya yang bisa mengembalikan rasa belonging.
5. Istirahat Sensorik
Apa yang terjadi disekitar Lo, secara gak sadar akan diresponi oleh badan dan alam bawah sadar Lo.
Ada kalanya Lo butuh istirahat dari paparan layar laptop, HP, bunyi notif WA, email, atau meeting via zoom
Semua kegiatan sensorik itu bisa menyebabkan sensory overload syndrome. Makanya biasanya lo merasa baik-baik aja waktu pagi, tapi makin sore ke malam rasanya Lo jadi mudah marah, tersinggung, sensitif, gelisah, atau irritated.
Coba batasi diri Lo dengan kerjaan. Kasi waktu buat stimulus sensorik Lo istirahat. Lo akan jadi lebih tenang dan mendapatkan kembali rasa kendali atas hidup lo.
6. Istirahat Emosional
Banyak orang yang lebih memilih untuk menyembunyikan emosi dan perasaan mereka yang sebenarnya.
Tanda Lo butuh istirahat emosional adalah waktu Lo sering merasa gak bisa bebas mengekspresikan emosi Lo. Atau bisa juga Lo mati rasa.
Sering kali Lo pura-pura senang dan baik-baik aja untuk menjaga mood dan perasaan orang lain. Tapi perlu diingat kalau perasaan Lo sendiri juga gak kalah penting. Lama-lama kalau Lo ngalah terus Lo akan mencapai batasnya.
Makanya, Lo boleh coba mulai jujur dengan perasaan dan emosi Lo sendiri. Paling enggak Lo punya satu orang kepercayaan, tempat Lo bisa meluapkan emosi Lo yang sebenarnya.
7. Istirahat Kreatif
Istirahat kreatif adalah saat Lo bisa menikmati keindahan dalam segala bentuk. Keindahan laut, hutan, musik, lukisan, dan lainnya.
Tandanya Lo butuh istirahat kreatif adalah saat Lo susah kesulitan menemukan inovasi atau ide baru, sulit saat brainstorming, dan problem-solving terasa susah buat Lo.
Kadang kita gak sadar kalau energi kreatif kita lagi terkuras. Contohnya, selama pandemi orang-orang dipaksa jadi lebih kreatif dalam melakukan banyak hal, karena banyak aspek hidup yang berubah.
Tapi karena Lo gak pernah merasa menjadi orang yang kreatif, Lo gak pernah cari cara buat mengembalikan energi kreatif itu.
Sekarang, kalau Lo merasa kehabisan ide kreatif, Lo bisa coba istirahat kreatif dulu.
Itu dia 7 jenis istirahat yang Lo gak tau kalau Lo perlu. Jadi istirahat itu gak cuman tentang tidur doang.
Kita manusia, bukan robot. Ngelakuin sesuatu terus-menerus tanpa istirahat pasti gak baik buat fisik, mental, atau jiwa kita.
Makanya, gapapa kalau Lo mau istirahat dari kehidupan yang “berisik” dan “sibuk” ini. Take your time, guys.