Gue yakin kalau bukan cuma Gue yang sering oversharing. Gue sering baru ketemu orang baru, lalu tanpa Gue sadari, Gue udah mulai cerita soal drama keluarga.
Ujung-ujungnya, setelah itu Gue nyesel sendiri dan baru kepikiran, “ngapain Gue cerita, yak?”
Gue nyesel, anxious, dan overthink sendiri jadinya.
Oversharing adalah ketika Lo mengatakan terlalu banyak, lebih dari porsinya. Hal ini bisa terjadi secara offline ataupun di sosial media.
Overshare sering terjadi kalao Lo gak terlalu dekat dengan seseorang atau belum punya hubungan sedalam itu. Bisa jadi juga Lo share sesuatu gak di tempat yang Lo merasa nyaman atau aman.
Selain itu, overshare bisanya gak terlalu berkaitan tetang apa yang Lo katakan, tetapi lebih ke kapan, kenapa, dan kepada siapa Lo berbagi informasi tersebut.
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang jadi oversharing. Dilansir dari scienceofpeople.com biasanya overshare terjadi gara-gara mau buru-buru membangun kedekatan atau intimacy dengan seseorang, menghindari awkward, atau sebenarnya mereka gak sadar kalau mereka oversharing.
Ini dia alasan-alasan yang membuat Lo jadi overshare.
Overshare bisa berdampak negatif, misalnya ngebuat orang jadi gak nyaman dan akhirnya menghindari Lo. makanya, kenali alasan Lo overshare.
1. Mau buru-buru membangun kedekatan dengan seseorang
Yang paling sering terjadi adalah ketika Lo oversharing ke seseorang karena mau membangun intimacy, atau keintiman emosional secepatnya.
Lo cenderung akan overshare ke seseorang yang Lo merasa harus punya hubungan dekat. Misalnya, teman kantor, teman baru kenal, dan lain-lain.
Padahal, tiap hubungan pasti butuh waktu untuk mengenal satu sama lain lebih dalam.
Bisa jadi juga Lo overshare karena takut gak disukai atau Lo merasa kesepian.
2. Menghindari awkward silence
Beberapa orang bakal melakukan apapun untuk menghindari awkward silence. Daripada diem-dieman, banyak yang berusaha mencari topik, tapi malah kebablasan jadi oversharing.
3. Punya social anxiety
Orang yang punya social anxiety biasanya rentan jadi overshare. Ketika Lo cemas berhadapan dengan orang baru, Lo bisa jadi mulai rambling.
Lo juga lebih mungkin oversharing kalau punya tingkat kepercayaan diri yang rendah atau mau menyenangkan orang lain.
Saat Lo sadar kalau Lo overshare, Lo nyesel sendiri, minta maaf karena gak enak, dan cemas, itu adalah lingkaran setan yang bakal terus terjadi.
4. Dibesarkan di lingkungan yang overshare
Kalau Lo dibesarkan di lingkugan yang orang-orangnya overshare, maka kemungkinan besar Lo gak akan sadar Lo juga oversharing karena hal itu normal buat Lo.
Nah, kalau gitu, gimana caranya stop oversharing?
Ketika Lo sadar Lo udah terlanjur overshare sama seseorang, don’t be too hard on yourself. Gue yakin kita semua pernah di posisi itu, kok.
1. Jadi pendengar aktif
Saat Lo merasa udah kebanyakan ngomong, coba ajukan pertanyaan ke lawan bicara Lo. Itu adalah salah satu cara yang ampuh untuk menghentikan Lo dari overshare.
Lo bukan orang yang bisa nanya spontan? Lo bisa buat list pertanyaan yang bisa jadi topik pembicaraan terlebih dahulu, misalnya hobi, pekerjaa, dll.
Selain bisa membangun hubungan perlahan, dengan mengajukan pertanyaan lawan bicara juga akan merasa Lo menghargai mereka dan tertarik ngobrol sama mereka.
Yang penting, ingat buat gak crossing the boundaries. Jangan menaruh tekanan ke lawan bicara untuk menjawab pertanyaan yang personal atau yang mereka belum siap buat share.
2. Mikir dulu sebelum ngomong
Latih buat slowdown sebelum Lo ngomongin sesuatu. Pikirkan apakah jawaban Lo relevan, menarik, dan bisa membantu lawan bicara?
Menjadi terbuka memang bisa jadi pintu untuk mempererat hubungan. Tapi, kalau Lo oversharing, bisa jadi sebaliknya.
3. Baca lagi sebelum send pesan
Saat Lo takut overshare via chat, coba diemin dulu chatnya beberapa jam. Baca ulang lagi, baru balas. Atau bisa coba minta pendapat ke sahabat Lo, apakah Lo overshare atau enggak.
Pindah tempat juga bisa membuat Lo balas chatnya dengan mata dan otak yang lebih segar.
4. Temukan Trigger Oversharing
Lo bisa coba renungkan apa yang sebelumnya Lo omongin sebelum oversharing, sama siapa Lo lagi ngobrol, atau dimana.
Dengan mengetahui apa trigger oversharing, maka akan lebih mudah juga mencegahnya. Bisa jadi Lo ada social anxiety, menghindari awkward, nerves, atau baru ketemu orang baru.
Saat Lo merasa udah oversharing, coba ahlikan ke topik lain atau ajukan pertanyaan dan jadi pendengar aktif. Lo harus ingat kalau Lo gak punya kewajiban untuk memberikan informasi ke orang yang Lo gak mau.
Selain itu, seperti yang udah Gue bilang sebelumnya, oversharing bisa berujung membuat lawan bicara Lo gak nyaman, lalu jauhin Lo, dan hal itu susah untuk Lo perbaiki lagi.
Oversharing di sosial media juga bisa berbahaya karena, ya, Lo tau sendiri netizen itu gimana, mereka bisa aja ngomongin Lo, dan merusak reputasi Lo.
Beberapa ciri Lo overshare adalah:
- Lo gak suka small talk. Maunya langsung ke hal-hal yang berat dan personal. Padahal, small talk sambil bercanda bisa menjadi awal suatu hubungan yang baik.
- Merasa perlu di pahami orang lain sampai-sampai melampaui batasan.
- Banyak ngomongin tentang cerita personal Lo ke orang yang gak terlalu dekat sama Lo.
Itu dia beberapa hal yang bisa Gue share tentang oversharing. Jadilah lebih bijak dan keep things personal. Cerita seperlunya aja ke orang-orang yang gak terlalu dekat atau mengenal Lo.