Psikolog yang mempelajari tentang dampak punya banyak uang dan perilaku manusia menemukan kalau uang bisa memengaruhi pikirandan tindakan kita, tanpa kita sadari. 

Kekayaan memang bersifat subjektif, tapi banyak penelitian yang mengukurnya berdasarkan pendapatan, status pekerjaan, dan kondisi sosial ekonomi, seperti pendiidkan dan lainnya.

Lalu, apa iya orang kaya lebih sulit untuk berempati pada orang, dibandingkan dengan mereka yang biasa aja atau kalangan menengah ke bawah?

Dilansir dari greatergood.berkeley.edu, beberapa penelitian menunjukkan kalau kekayaan mungkin tidak berbanding lurus dnegan empati dan rasa kasih sayang. 

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science menemukan kalau orang dengan status ekonomirendah lebih baik dalam membaca ekspresi wajah orang lain, yang menjadi penanda penting empati, dibandingkan dengan orang kaya.

Perbedaan besar orang kelas atas dan bawah adalah bahwa yang kelas bawah harus mengalami beberapa kerentanan, kejadian dimana mereka harus benar-benar bergantung pada orang lain, atau ancaman sosial. Disitulah mereka belajar untuk lebih peka terhadap emosi.

Di lain sisi, orang kaya atau yang ada di kalangan atas, yang gak punya sumber daya untuk menumbuhkan kecerdasan emsional lebih mungkin berperilaku buruk terhadap orang lain. 

Penelitian UC Berkeley menemukan bahkan uang palsu juga bisa menyebabkan seseorang kurang menghargai orang lain. 

Para peneliti mengamati dua orang yang sedang bermain monopoli. Yang satu diberikan uang lebih banyak dariapda yang lain. Awalnya orang yang lebih kaya itu menyatakan rasa tidka nyaman, tapi seiiring bermain, ia bertindak agresif, mengambil lebih banyak space, dan bahkan mengejek pemain yang punya uang lebih sedikit.

Uang dan Moral

Selain memuat orang lebih gak bisa berempati, ternyata uang juga bisa mengaburkan nilai moral seseorang. Orang kaya biasanya menilai mereka lebih berkuasa dan bertindak semena-mena.

Penelitian dari UC Berkeley menemukan kalau di San Francisco, yang mengharuskan mobil berhenti di persimpangan jalan agar pejalan kaki bisa lewat, pengemudi mobil mewah 4 kali lebih kecil kemungkinannya untuk menaati aturan tersebut daripada mereka yang mengendarai mobil lebih murah. Pengendara mobil mewah juga lebih mungkin memotong pengemudi lain.

Adapun penelitian lain yang menemukan sesuatu yang menarik, yaitu hanya memikirkan soal uang aja bisa membuat seseorang berperilaku tidak etis. 

Penelitian dari Harvard dan Universitas Utah menemukan kalau orang punya kecenderungan berbohong atau berperilaku tidak bermoral setelah terpapar kata-kata yang berhubungan dengan uang.